Pages

Sabtu, 30 April 2011

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Rabu, 27 April 2011

DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer,

 seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan

Selasa, 26 April 2011

PERKEMBANGAN DAN IMPLIKASI TI DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Kecenderungan perkembangan dan implikasi dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah: 1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). 2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan. 3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video. DISTANCE LEARNING Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya.

Senin, 25 April 2011

Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Minggu, 24 April 2011

DATABASE MYSQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
Sistem manajemen basis data relasional

Sabtu, 23 April 2011

KONSEP SISTEM

Kebutuhan Sistem Informasi
Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk
mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran informasi ini diatur dan
diarahkan dalam suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses
pengambilan keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang.
Sebelum komputer ada, sistem informasi sudah menjadi kebutuhan organisasi. Ini
berarti sistem informasi tidak selamanya berbasis komputer. Namun dengan
berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat ini umumnya didukung penuh
oleh komputer. Dengan demikian istilah sistem informasi lebih sering berarti sistem
informasi berbasis komputer.

Kamis, 21 April 2011

PERANCANGAN SISTEM

Merancang sistem komputerisasi adalah tugas pokok dari seorang Systems Analyst. Hasil rancangan tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pembuatan program aplikasi oleh programmer. Sistem komputerisasi yang telah dibuat selanjutnya akan diimplementasikan oleh user.

Pada kenyataannya, banyak sekali pertimbangan yang harus dilakukan seseorang dalam membuat sistem komputerisasi, misalkan spesifikasi hardware dan software (teknologi) apa saja yang dibutuhkan, berapa anggaran yang disediakan, siapa saja yang terlibat dan harus ditraining, waktu yang tersedia, dan sebagainya.

Karenanya, perancangan sistem komputerisasi akan melibatkan banyak orang di dalamnya. Hal ini mengharuskan dibuatnya ‘master plan,’ ‘blue print,’ atau skenario umum yang harus disepakati bersama terlebih dulu.

Rabu, 20 April 2011

KARTINI PAHLAWAN WANITA (met hari kartini)

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Selasa, 19 April 2011

KISAHKU DENGANNYA AWAL MARET 2009

Waktu menunjukkan pukul 10.13 WITA depan sebuah masjid yang bukan hanya menjadi sebuah simbol banyaknya islam dalam jalan itu tetapi banyaknya jamaah yang sholat di masjid itu. Waktu hari itu berawan dan tentu saja Umat Kristiani sedang menjalani sebuah ritual keagamaannya karena bertepatan dengan hari sabatnya yaitu hari minggu. Segerombolan orang yang tercatat sebagai mahasiswa membawa tas yang dalam jumlah yang besar2 yang menandakan bahwa mereka dari mengadakan perkemahan, mereka berjalan untuk menuju satu tujuan yaitu pulang ke rumahnya masing2 karena sudah waktunya mereka pulang. Diantara segerombolan mahasiswa itu ada yang lagi berdiskusi mengenai substansi teorinya Adam Smith. Tapi ada juga yang mengomentari perkemahan itu dengan agak skeptis dan cenderung tidak mau tau. Dari sekian banyak yang berdiskusi selama dalam perjalanan untuk pulang tepatnya di depan masjid sekitar pukul 10.48 WITA dua orang mahasiswa serius berdiskusi. Cowok dengan tinggi badannya sangat standar untuk ukuran pria dengan rambut yang cukup menutup matanya dan kerak bajunya sedang memperlihatkan atraksi retorika kepada sang cewek. Begitu mudahnya dia meretorikakan sebuah penafsiran absurd yang ngambang mengenai eksistensi cinta dan juga esensi yang ada didalamnya demi merebut satu simpati dan perhatian si cewek. Si cewek dengan mudah menangkal semua retorika lewat senyumnya yang lumayan indah dan deru nafasnya yang harum serta wajahnya yang tertutupi oleh sebagian rambutnya akibat angin saat itu. Cowok itu sendiri sering dipanggil Dama, yang kesehariannya hanya terus dibudaki oleh yang namanya rutinitas perkuliahan, si cewek yang mampu menggagalkan aksinya dengan sangat brilian sering dipanggil Dely oleh kawan-kawannya. Dely sendiri memiliki suatu pendirian yang sangat kuat terhadap segi percintaan yang meskipun dinilai serba kesinetronan. Kejujuran Dely menutupi sifatnya yang seperti bom waktu yang bisa meledak setiap saat karena sifatnya yang memberikan setiap cowok yang kurang kerjaan dan ngelantur harapan yang mustahil.
Dama tidak pernah berhenti dengan retorika yang menurut Dely hanya dari seribu cara cowok untuk memikat hati cewek. Dely dengan sopan menolak tawaran kontrak cinta untuk sekarang sampai seterusnya dengan hanya mengatakan “sory yah mas, kayaknya kita baru aja kenal, dan nampaknya kita tidak bisa untuk melangkah ke tahap selanjutnya”. Dama ketika itu menganggap sebagai sebuah permainan yang sama dan monoton maka Dama pun kembali dengan hasil nihil di hari Minggu yang cerah. Berikut Percakapan Dama dan Dely:

Dama: “Assalamua’alaikum d, ada yang senantiasa ada didalam hatinya k ktika melihat d di waktu perkemahan…
Dely: apa itu k?
Dama: Pesona d yang sungguh membuat k terpikat, ,, maukah d menjalin sebuah hubungan lebih dari sekedar pertemanan?
Dely: k maafkan d tapi permintaan k terlalu berlebihan karena d belum tau siapa k, (jangan2 k psyco kayak di filmnya Scream,, ngeriii kale, gumam Dely)
Dama : sungguh niat baik k ini adalah demi kita…
Dely: sekali lagi maaf yah k…

Percakapan ditutup dengan salam secara islam, Dama merenung dalam hatinya yang kayaknya tidak betah dengan hanya memiliki satu cewek, kekecewaan Dama dia lampiaskan pada seorang cewek yang notabene adalah cewek sahnya dengan mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan pada si cewek. Mereka pun berkelahi dan si cewek selalu yang mengalah padahal sebenarnya persoalannya sungguh sangat kecil. Cewek yang telah direbut hatinya 5 November itu bernama Nita, Nita kecewa terhadap perlakuan Dama namun cintanya telah menjadi es bagi hatinya yang sedang dalam keadaan yang sangat panas. Pertengkaran itu berakhir dan tentu saja di egois Dama menang dalam pertarungan kecil.
Hati Dama terkoyak oleh perbuatan Dely, dia tetap mencari cara agar Dely bisa menjadi salah satu koleksi di hatinya. Namun Dely telah dicintai oleh seorang pria yang jikalau diperbandingkan seperti bumi dan langit dengan Dama. Dama menjalani kehidupan dan rutinitas monoton dengan berdiskusi dengan kawan-kawannya. Pasca ditolak hatinya di bulan Desember, Dama memilih untuk bertahun baru sendiri dan memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Nita dengan alas an yang serba abstrak.
Dama tidak pernah berhenti berkomunikasi dengan Dely via SMS meskipun Dama tahu dia sedang bersama yang lain. Dama pun pasrah dan memutuskan untuk tidak menghubungi Dely lagi, namun moment-moment atau event-event terkadang mempertemukan mereka dan rasa di hati Dama tidak mudah melunak. Dely memiliki pendirian yang kuat dengan wajah yang cantik namun memiliki ambisi dan egois yang tinggi dalam memperlakukan laki-laki yang menyukai dia. Ketika Dama berhenti mengejarnya Dely kemudian menghampiri dia dengan sejuta harapan, namun sebuah harapan yang palsu, Dama kemudian di obok-obok hatinya oleh sosok wanita yang dikenalnya setahun yang lalu, bahkan karena dia Dama memutuskan untuk jomblo dahulu menunggu kalau ada kesempatan lain dan melewati 2 kali tahun baru sendiri.
Di awal tahun berikut Dama tetap mengikuti rutinitas monoton dengan banyak sekali hal yang serba biasa. Tiba-tiba ketika Dama sedang mengikuti rapat intensitas komunikasi antara Dama dan Dely semakin dekat, Dely merasa lain dihatinya tentang sosok cowok dengan perawakan yang sangat sederhana. Kedekatan mereka berlangsung secara alamiah. Dalam hatinya Dama, mungkin saatnya bukan lagi politik praksis yang dimainkan untuk mendapatkan hati sang gadis namun dengan kepolosan dan tingkah laku yang tidak dibuat-buat.
Alhasil dama berniat merealisasikan dialektika yang selalu terjadi dalam hatinya seperti novelnya Soliloquey dengan mengungkapkan perasaannya. Hari itu mendung ketika dia memacu motornya sangat kencang ke arah selatan dengan penuh pengharapan, keinginan dalam hatinya bersatu padu dengan niat tulus yang membawa pada dirinya. Hari itu dalam penanggalan masehi adalah hari libur nasional namun hati sang pembalap ini tidak libur masih berjuang demi cinta sucinya. Pukul 11.16 WITA dia mencari rumahnya si gadis pujaannya. Akhirnya sampailah Dama dalam rumah yang khasanah islaminya sangat kental dengan adanya kaligrafi dan khasanah kekeluargaan terpancar dengan foto-foto keluarganya dan dia. Fotonya tampak begitu tua namun senyum dan jiwanya sangat mencerminkan ingin sekali dicintai.
Dama ingin sekali bertemu keluarganya namun ayah dan ibunya sedang melaksanakan fardhu kehidupan untuk sesuap nasi bagi Dely dan adiknya Cinta. Dama menyampaikan maksud hatinya untuk menjadi seorang yang berarti bagi dirinya, dan dia berhasil memenangkan cinta sang pujaan hati tepat di pukul 11.42 WITA. Ternyata mulai hari itu lembar baru Dama dengan percikan terdalamnya terpancar dalam suatu bingkai hubungan pacaran yang lama digelutinya. Dama menyadari bahwa ternyata petualangan cintanya harus diakhiri pada hari itu hari dimana suatu harapan baru tercipta, dan mendung tapi tidak hujan menandakan adanyaa sebuah keniscayaan yang menyatu.
Hari demi hari terlewati dengan begitu indah dan bunga-bunga asmara kemudian menyelemuti Dely dan Dama. Sampai suatu saat Dely pergi jauh selama 1 bulan lebih ke daerah asalnya Bogor. Mereka berdua berjanji untuk menjaga kesucian cintanya ditengah prahara beda jarak dan waktu.
Dama yang saat itu tidak pernah melepas matanya dari foto kecil ukuran 3x4 di kamarnya tidak pernah berfikir suatu saat ada sebuah badai besar yang akan terjadi. Dama dahulu kreatif namun tingkat dan tendensi kemalasannya melebihi apapun tapi semenjak mengenal Dely Dama menjadi seperti manusia yang baru. Orang tuanya pun memperhatikan tingkah laku anaknya yang menjadi lain dan mungkin secara komprehensif orang tua tau bahwa anaknya sedang dalam proses pencarian jati diri dengan menemukan sosk hawa, kalau dalam teorinya Freud ketika muncul sifat iri pada si anak maka dia mulai mencari orang yang beda dengannya.
Suatu ketika di bulan Juni pertengkaran pertama terjadi antara Deli dan Dama akibat kesalahan informatika (teringat kasusnya Prita) mengakibatkan suatu pertengkaran yang sangat besar waktu itu. Dama pun mencari cara untuk bagaimana mendidik Dely yang sampai saat ini masih terdoktrin dengan sifatnya yang serba mengganggap keekslusofan wanita yang jauh di atas pria. Dama pun memutuskan untuk melampiaskan semuanya kepada wanita yang baru dikenalnya yang sudah menjadi tabiat lama Dama. Seorang gadis yang sangat pemalu dan pendiam serta sangat baik ini dijadikan objek untuk mengajarkan Dely arti dari pengobanan itu sendiri. Gadis ini bernama Ika, sungguh kesantunan gadis ini jauh dari Dely namun Dama tidak tega menyakiti gadis yang sudah terlanjur sayang pada Dama, karena butiran cinta Dama hanya menempel dalam hati Dely. Dama akhirnya mengakui kalau dia telah memiliki pacar. Dama bingung dan kemudian mempertemukan mereka berdua lewat telefon , Dama takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Dan sungguh mereka berdua adalah wanita yang baik yang pernah ditemui Dama. Kasantunan hati Dama membuat dia bingung harus memilih siapa. Tapi Dama yakin dengan pilihannya kepada Dely. Akhirnya selama ini Dely yang tidak pernah keluar air matanya oleh seorang cowok karena prinsip dan keangkuhannya, akhirnya jatuh bak hujan. Dely pun sadar dan bergegas untuk pulang kembali dan cepat ingin bertemu dengan pria yang membuat dia meneteskan air matanya yang pertama kepada sang adam.
Pertemuan yang begitu mengharukan di bulan Juli membuat mereka berdua sangat senang dan mulai mencurahkan kekesalan juga apa yang terjadi selama mereka berdua terpisah. Semuanya terjadi dengan begitu cepat dan segera ketika waktu sholat maghrib tiba mereka berdua bergegas menuju Musholla di suatu pusat perbelanjaan ternama di kota itu. Mereka berdua memohon agar supaya masa lalu yang kelam serta cara bergaul mereka dalam menghempaskan cinta mereka tidak jauh keluar dari aturan agama. Keinginan mereka bulat untuk meneruskan kuliah mereka sampai mereka selesai.
Dan sungguh kekuatan cinta yang dibarengi pengetahuan cinta itu bisa menjadi suatu hal yang sangat manusiawi bahkan ketika kita sudah tidak ada lagi harapan dengan sendirinya harapan itu akan muncul. Mereka pun menjalani cinta seperti Dama dan Dely meskipun sangat klise tapi mengajarkan kita untuk percaya akan cinta itu dan mengubahnya menjadi suatu ramuan yang bisa memperkuat konsep jatidiri kita menjadi lebih baik.
Perubahan dalam keseharian kita bukan berasal dari orang lain tapi dari diri sendiri. Kesadaran akan suatu makna hidup akan menjadi substansial pada tatanan social sehingga merujuk kita untuk tampil menjadi diri sendiri.

Dedicated for viedhy

KISAHKU DENGAN AWAL MARET 2009

Waktu menunjukkan pukul 10.13 WITA depan sebuah masjid yang bukan hanya menjadi sebuah simbol banyaknya islam dalam jalan itu tetapi banyaknya jamaah yang sholat di masjid itu. Waktu hari itu berawan dan tentu saja Umat Kristiani sedang menjalani sebuah ritual keagamaannya karena bertepatan dengan hari sabatnya yaitu hari minggu. Segerombolan orang yang tercatat sebagai mahasiswa membawa tas yang dalam jumlah yang besar2 yang menandakan bahwa mereka dari mengadakan perkemahan, mereka berjalan untuk menuju satu tujuan yaitu pulang ke rumahnya masing2 karena sudah waktunya mereka pulang. Diantara segerombolan mahasiswa itu ada yang lagi berdiskusi mengenai substansi teorinya Adam Smith. Tapi ada juga yang mengomentari perkemahan itu dengan agak skeptis dan cenderung tidak mau tau. Dari sekian banyak yang berdiskusi selama dalam perjalanan untuk pulang tepatnya di depan masjid sekitar pukul 10.48 WITA dua orang mahasiswa serius berdiskusi. Cowok dengan tinggi badannya sangat standar untuk ukuran pria dengan rambut yang cukup menutup matanya dan kerak bajunya sedang memperlihatkan atraksi retorika kepada sang cewek. Begitu mudahnya dia meretorikakan sebuah penafsiran absurd yang ngambang mengenai eksistensi cinta dan juga esensi yang ada didalamnya demi merebut satu simpati dan perhatian si cewek. Si cewek dengan mudah menangkal semua retorika lewat senyumnya yang lumayan indah dan deru nafasnya yang harum serta wajahnya yang tertutupi oleh sebagian rambutnya akibat angin saat itu. Cowok itu sendiri sering dipanggil Dama, yang kesehariannya hanya terus dibudaki oleh yang namanya rutinitas perkuliahan, si cewek yang mampu menggagalkan aksinya dengan sangat brilian sering dipanggil Dely oleh kawan-kawannya. Dely sendiri memiliki suatu pendirian yang sangat kuat terhadap segi percintaan yang meskipun dinilai serba kesinetronan. Kejujuran Dely menutupi sifatnya yang seperti bom waktu yang bisa meledak setiap saat karena sifatnya yang memberikan setiap cowok yang kurang kerjaan dan ngelantur harapan yang mustahil.
Dama tidak pernah berhenti dengan retorika yang menurut Dely hanya dari seribu cara cowok untuk memikat hati cewek. Dely dengan sopan menolak tawaran kontrak cinta untuk sekarang sampai seterusnya dengan hanya mengatakan “sory yah mas, kayaknya kita baru aja kenal, dan nampaknya kita tidak bisa untuk melangkah ke tahap selanjutnya”. Dama ketika itu menganggap sebagai sebuah permainan yang sama dan monoton maka Dama pun kembali dengan hasil nihil di hari Minggu yang cerah. Berikut Percakapan Dama dan Dely:

Dama: “Assalamua’alaikum d, ada yang senantiasa ada didalam hatinya k ktika melihat d di waktu perkemahan…
Dely: apa itu k?
Dama: Pesona d yang sungguh membuat k terpikat, ,, maukah d menjalin sebuah hubungan lebih dari sekedar pertemanan?
Dely: k maafkan d tapi permintaan k terlalu berlebihan karena d belum tau siapa k, (jangan2 k psyco kayak di filmnya Scream,, ngeriii kale, gumam Dely)
Dama : sungguh niat baik k ini adalah demi kita…
Dely: sekali lagi maaf yah k…

Percakapan ditutup dengan salam secara islam, Dama merenung dalam hatinya yang kayaknya tidak betah dengan hanya memiliki satu cewek, kekecewaan Dama dia lampiaskan pada seorang cewek yang notabene adalah cewek sahnya dengan mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan pada si cewek. Mereka pun berkelahi dan si cewek selalu yang mengalah padahal sebenarnya persoalannya sungguh sangat kecil. Cewek yang telah direbut hatinya 5 November itu bernama Nita, Nita kecewa terhadap perlakuan Dama namun cintanya telah menjadi es bagi hatinya yang sedang dalam keadaan yang sangat panas. Pertengkaran itu berakhir dan tentu saja di egois Dama menang dalam pertarungan kecil.
Hati Dama terkoyak oleh perbuatan Dely, dia tetap mencari cara agar Dely bisa menjadi salah satu koleksi di hatinya. Namun Dely telah dicintai oleh seorang pria yang jikalau diperbandingkan seperti bumi dan langit dengan Dama. Dama menjalani kehidupan dan rutinitas monoton dengan berdiskusi dengan kawan-kawannya. Pasca ditolak hatinya di bulan Desember, Dama memilih untuk bertahun baru sendiri dan memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Nita dengan alas an yang serba abstrak.
Dama tidak pernah berhenti berkomunikasi dengan Dely via SMS meskipun Dama tahu dia sedang bersama yang lain. Dama pun pasrah dan memutuskan untuk tidak menghubungi Dely lagi, namun moment-moment atau event-event terkadang mempertemukan mereka dan rasa di hati Dama tidak mudah melunak. Dely memiliki pendirian yang kuat dengan wajah yang cantik namun memiliki ambisi dan egois yang tinggi dalam memperlakukan laki-laki yang menyukai dia. Ketika Dama berhenti mengejarnya Dely kemudian menghampiri dia dengan sejuta harapan, namun sebuah harapan yang palsu, Dama kemudian di obok-obok hatinya oleh sosok wanita yang dikenalnya setahun yang lalu, bahkan karena dia Dama memutuskan untuk jomblo dahulu menunggu kalau ada kesempatan lain dan melewati 2 kali tahun baru sendiri.
Di awal tahun berikut Dama tetap mengikuti rutinitas monoton dengan banyak sekali hal yang serba biasa. Tiba-tiba ketika Dama sedang mengikuti rapat intensitas komunikasi antara Dama dan Dely semakin dekat, Dely merasa lain dihatinya tentang sosok cowok dengan perawakan yang sangat sederhana. Kedekatan mereka berlangsung secara alamiah. Dalam hatinya Dama, mungkin saatnya bukan lagi politik praksis yang dimainkan untuk mendapatkan hati sang gadis namun dengan kepolosan dan tingkah laku yang tidak dibuat-buat.
Alhasil dama berniat merealisasikan dialektika yang selalu terjadi dalam hatinya seperti novelnya Soliloquey dengan mengungkapkan perasaannya. Hari itu mendung ketika dia memacu motornya sangat kencang ke arah selatan dengan penuh pengharapan, keinginan dalam hatinya bersatu padu dengan niat tulus yang membawa pada dirinya. Hari itu dalam penanggalan masehi adalah hari libur nasional namun hati sang pembalap ini tidak libur masih berjuang demi cinta sucinya. Pukul 11.16 WITA dia mencari rumahnya si gadis pujaannya. Akhirnya sampailah Dama dalam rumah yang khasanah islaminya sangat kental dengan adanya kaligrafi dan khasanah kekeluargaan terpancar dengan foto-foto keluarganya dan dia. Fotonya tampak begitu tua namun senyum dan jiwanya sangat mencerminkan ingin sekali dicintai.
Dama ingin sekali bertemu keluarganya namun ayah dan ibunya sedang melaksanakan fardhu kehidupan untuk sesuap nasi bagi Dely dan adiknya Cinta. Dama menyampaikan maksud hatinya untuk menjadi seorang yang berarti bagi dirinya, dan dia berhasil memenangkan cinta sang pujaan hati tepat di pukul 11.42 WITA. Ternyata mulai hari itu lembar baru Dama dengan percikan terdalamnya terpancar dalam suatu bingkai hubungan pacaran yang lama digelutinya. Dama menyadari bahwa ternyata petualangan cintanya harus diakhiri pada hari itu hari dimana suatu harapan baru tercipta, dan mendung tapi tidak hujan menandakan adanyaa sebuah keniscayaan yang menyatu.
Hari demi hari terlewati dengan begitu indah dan bunga-bunga asmara kemudian menyelemuti Dely dan Dama. Sampai suatu saat Dely pergi jauh selama 1 bulan lebih ke daerah asalnya Bogor. Mereka berdua berjanji untuk menjaga kesucian cintanya ditengah prahara beda jarak dan waktu.
Dama yang saat itu tidak pernah melepas matanya dari foto kecil ukuran 3x4 di kamarnya tidak pernah berfikir suatu saat ada sebuah badai besar yang akan terjadi. Dama dahulu kreatif namun tingkat dan tendensi kemalasannya melebihi apapun tapi semenjak mengenal Dely Dama menjadi seperti manusia yang baru. Orang tuanya pun memperhatikan tingkah laku anaknya yang menjadi lain dan mungkin secara komprehensif orang tua tau bahwa anaknya sedang dalam proses pencarian jati diri dengan menemukan sosk hawa, kalau dalam teorinya Freud ketika muncul sifat iri pada si anak maka dia mulai mencari orang yang beda dengannya.
Suatu ketika di bulan Juni pertengkaran pertama terjadi antara Deli dan Dama akibat kesalahan informatika (teringat kasusnya Prita) mengakibatkan suatu pertengkaran yang sangat besar waktu itu. Dama pun mencari cara untuk bagaimana mendidik Dely yang sampai saat ini masih terdoktrin dengan sifatnya yang serba mengganggap keekslusofan wanita yang jauh di atas pria. Dama pun memutuskan untuk melampiaskan semuanya kepada wanita yang baru dikenalnya yang sudah menjadi tabiat lama Dama. Seorang gadis yang sangat pemalu dan pendiam serta sangat baik ini dijadikan objek untuk mengajarkan Dely arti dari pengobanan itu sendiri. Gadis ini bernama Ika, sungguh kesantunan gadis ini jauh dari Dely namun Dama tidak tega menyakiti gadis yang sudah terlanjur sayang pada Dama, karena butiran cinta Dama hanya menempel dalam hati Dely. Dama akhirnya mengakui kalau dia telah memiliki pacar. Dama bingung dan kemudian mempertemukan mereka berdua lewat telefon , Dama takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Dan sungguh mereka berdua adalah wanita yang baik yang pernah ditemui Dama. Kasantunan hati Dama membuat dia bingung harus memilih siapa. Tapi Dama yakin dengan pilihannya kepada Dely. Akhirnya selama ini Dely yang tidak pernah keluar air matanya oleh seorang cowok karena prinsip dan keangkuhannya, akhirnya jatuh bak hujan. Dely pun sadar dan bergegas untuk pulang kembali dan cepat ingin bertemu dengan pria yang membuat dia meneteskan air matanya yang pertama kepada sang adam.
Pertemuan yang begitu mengharukan di bulan Juli membuat mereka berdua sangat senang dan mulai mencurahkan kekesalan juga apa yang terjadi selama mereka berdua terpisah. Semuanya terjadi dengan begitu cepat dan segera ketika waktu sholat maghrib tiba mereka berdua bergegas menuju Musholla di suatu pusat perbelanjaan ternama di kota itu. Mereka berdua memohon agar supaya masa lalu yang kelam serta cara bergaul mereka dalam menghempaskan cinta mereka tidak jauh keluar dari aturan agama. Keinginan mereka bulat untuk meneruskan kuliah mereka sampai mereka selesai.
Dan sungguh kekuatan cinta yang dibarengi pengetahuan cinta itu bisa menjadi suatu hal yang sangat manusiawi bahkan ketika kita sudah tidak ada lagi harapan dengan sendirinya harapan itu akan muncul. Mereka pun menjalani cinta seperti Dama dan Dely meskipun sangat klise tapi mengajarkan kita untuk percaya akan cinta itu dan mengubahnya menjadi suatu ramuan yang bisa memperkuat konsep jatidiri kita menjadi lebih baik.
Perubahan dalam keseharian kita bukan berasal dari orang lain tapi dari diri sendiri. Kesadaran akan suatu makna hidup akan menjadi substansial pada tatanan social sehingga merujuk kita untuk tampil menjadi diri sendiri.

Dedicated for viedhy